Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan Ingin Indonesia Jadi Eksportir Jasa Berteknologi Tinggi

- Senin, 3 Juli 2023 | 22:28 WIB
Menteri Perdagangan RI Zulkifli Hasan meresmikan kantor cabang PrivyID di Sydney, Australia, pada Senin 3 Juli 2023. Foto: Biro Humas Kemendag
Menteri Perdagangan RI Zulkifli Hasan meresmikan kantor cabang PrivyID di Sydney, Australia, pada Senin 3 Juli 2023. Foto: Biro Humas Kemendag

Sydney, beritayudha.com - Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan berharap Indonesia dapat dikenal sebagai eksportir jasa berteknologi tinggi. Pasalnya di masa mendatang, jasa berteknologi tinggi akan sangat berperan memfasilitasi dan memperlancar kegiatan bisnis dan perdagangan.

Hal ini diungkapkan Mendag Zulkifli Hasan saat meresmikan kantor cabang PrivyIDdi Sydney, Australia hari ini, Senin (3/7/2023).

Turut hadir padaperesmian tersebutDuta Besar RI untuk Australia Siswo Pramono, Konsul Jenderal Indonesia di Melbourne Kuncoro Giri Waseso, Konsul Jenderal Indonesia di Sydney Vedi Kurnia Buana, Direktur Jenderal Perundingan Perdagangan Internasional Djatmiko Bris Witjaksono, dan Direktur Utama PrivyID Marshall Pribadi.

“Melalui PrivyID, Indonesia tidak hanya dapat dikenal sebagai eksportirkomoditas, tetapi juga sebagai pengekspor jasa berteknologi tinggi. Peresmian kantor pertama PrivyID di luar negeri pada hari ini merupakan kisah sukses ekspor jasa Indonesia ke Australia,” ujar Mendag Zulkifli Hasan.

Baca Juga: Muhammad Farhan: Komisi I DPR RI Dukung Penuh Layanan Migrasi Layanan dari Analog ke Digital

Kementerian Perdagangan sudah lama mendukung PrivyID melalui Indonesia-Australia Comprehensive Economic Partnership Agreement (IA CEPA) dengan program Katalis.

Katalis ialah program pengembangan perdagangan dan investasi unik yang didukung pemerintah untuk membuka potensi besarkemitraan ekonomi antara Indonesia dan Australia.

Sekarang, PrivyID menjadi salah satu perusahaan digital tercanggih di Indonesia dengan 30 juta pengguna.

Bagi Mendag Zulkifli Hasan, Sydney menjadikota yang tepat bagi PrivyID untuk mendirikan cabang internasional pertamanya.

“Sydney memiliki ekonomi terbesar di Australia dan merupakan hubyang terintegrasi erat dengan ekonomi global. Fakta ini memberikan peluang besar bagi PrivyID untuk terus tumbuh dan mendunia,” imbuh Mendag Zulkifli Hasan.


Menurut Mendag Zulkifli Hasan, PrivyID bukan sekedar penyedia layanan tanda tangan digital, tapi juga simbol semangat kewirausahaan dan inovasi anak muda Indonesia.

Jumlah pengguna PrivyID bahkan lebih besar dari seluruh penduduk Australia yang berjumlah 26 juta jiwa.

Pada kesempatan tersebut, Mendag Zulkifli Hasan juga menyaksikan demo penandatanganan sejumlah nota kesepahaman(Memorandum of Understanding/MoU) sejumlah perusahaan yang difasilitasi tanda tangan digital PrivyID.

Editor: Mulyono Sri Hutomo

Tags

Terkini

4 Jenis Investasi yang Cocok Bagi Mahasiswa

Sabtu, 24 Juni 2023 | 17:15 WIB

Terpopuler

X