Sorong, beritayudha.com - Prajurit Satuan Komando Pasukan Katak (Satkopaska) Komando Armada III menggelar latihan terjun tempur free fall di daerah Wonosobo, Distrik Moisegen, Papua Barat pada Jumat, (16/12/2022).
"Kemampuan terjun tempur ini merupakan keahlian yang harus dimiliki oleh setiap prajurit Kopaska TNI Angkatan Laut, sebab terjun free fall sering digunakan sebagai sarana infiltrasi ke daerah musuh untuk menyasar target sasaran lawan," kata Komandan Satkopaska Koarmada III, Kolonel Laut (P) M. Machri Mokoagow saat ditemui di sela-sela latihan.
Latihan terjun tempur ini merupakan bagian dari Latihan Operasi Interdiksi TA 2022 yang melibatkan puluhan penerjun prajurit Satkopaska dengan menggunakan pesawat angkut Cassa U-6206 (NC 212-200 Aviocar) Wing Udara 2 Puspenerbal (OPS.Perisai Paus-22/BKO Guskamla Koarmada III).
BACA JUGA: Resimen Kavaleri 2 Marinir Libatkan Material Tempur di Pameran Alutsista TNI
"Tujuan latihan ini secara umum untuk memelihara dan meningkatkan kemampuan prajurit Satkopaska Koarmada III, serta mampu memahami dan menguasai teknik maupun taktik penguasaan peralatan setingkat tim dalam pelaksanaan operasi khusus, sehingga siap dihadapkan pada medan operasi yang sesungguhnya," imbuh Kolonel Laut (P) M. Machri Mokoagow.
Dihubungi terpisah, Pangkoarmada III, Laksamana Muda TNI Irvansyah, menegaskan bahwa latihan yang dilaksanakan ini merupakan salah satu perintah dan prioritas Kepala Staf Angkatan Laut (Kasal) Laksamana TNI Yudo Margono dalam pembangunan SDM TNI Angkatan Laut yang unggul.
"Serta meningkatkan kesiapan dan kesiapsiagaan kemampuan personel, sistem senjata armada terpadu yang memiliki daya gerak dan daya gempur yang tinggi," pungkasnya.
Komando Pasukan Katak merupakan bagian dari pasukan khusus yang dimiliki oleh TNI Angkatan Laut. Komando Pasukan Katak berdiri atas arahan Soekarno untuk mendukung kampanye pembebasan Irian Barat pada 31 Maret 1962.
Kopaska memiliki tugas untuk menyerbu kapal dan pangkalan musuh, menghancurkan instalasi bawah air, penyiapan perebutan pantai dan operasi pendaratan berkekuatan amfibi. Satuan ini memiliki semboyan “Tan Hana Wighna Tan Sirna” yang berarti tak ada rintangan yang tak dapat diatasi.
Kopaska sendiri telah berhasil melakukan operasi militer seperti pembebasan Irian, Operasi Khusus Kikis Bajak, Operasi Khusus Lusitania Expresso, pengamanan acara internasional dan berbagai jenis operasi lainnya.
